KAI KF-21 Pesawat Kerja Sama Korea Selatan Dan Indonesia

KAI KOREA AEROSPACE INDUSTRIES, LTD. Korea Selatan dan Indonesia sudah mencapai kesepakatan pada hari Rabu tentang pembayaran yang harus dilakukan Indonesia untuk proyek jet tempur kerja sama Korea Selatan dan Indonesia, setelah kekhawatiran selama berbulan-bulan. Beredar rumor Indonesia tidak mampu dalam membuat keputusan mengenai kesepakatan untuk menghasilkan alternatif yang lebih murah dari pada harus membeli Pesawat F-35 dari AS. Penyebab utama dari pandemi COVID-19 yang melanda ekonomi di Indonesia saat itu menandakan faktor salah satu alasan di balik penundaan tersebut, meskipun Korea Selatan membantah bahwa Indonesia telah memintanya untuk meminta keringanan agar proyek bisa berjalan dengan cara dibagi menjadi dua atau menyetujui pinjaman untuk kontribusinya dan membantu membangun jalur produksi lokal. ‎

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea mengatakan Indonesia akan melakukan pembayaran selama lima tahun ke depan hingga tahun 2026, dan tiga puluh persen di antaranya adalah transfer dalam bentuk barang.
Pengetesan KAI KF-21 dilakukan pada 8 Juli lalu, dengan melakukan Ground Test di jalan dan akan siap terbang perdana pada akhir bulan ini. Akan tetapi penerbangan perdana hanyalah awalan dari 2200 putaran tes penerbangan yang direncanakan yang akan dilanjutkan pada tahun 2026. Pengembangan jet tempur KF-21 membutuhkan dana sekitar 8,8 triliun won atau 6,7 juta Dollar AS (110 triliun Rupiah kurs IDR 14,990) di mana Indonesia akan berkontribusi 20 persen, 20 persen dari KAI dan 60 persen lain nya berasal dari Pemerintah Korea Selatan.

Spesifikasi dari pesawat serbu KF-21, mempunyai bobot lepas landas minimum sekitar 17.000 Pounds atau sekitar 7,7 ton, dengan maksimum 44.000 Pounds atau sekitar 19 Ton. Mampu melesat hingga kecepatan 1,4ribu Mil Per Jam atau 1,824 kecepatan March. KF-21 dipersenjatai 10 Persenjataan campuran yang terdiri dari rudal udara ke udara , dan rudal udara ke permukaan serta misil rudal anti kapal, serta bom dengan presisi berpemandu (Unguided Missiles).

Sumber : KAI