Upaya Persetujuan Rusia Dan Ukraina Untuk Mengakhiri Ancaman Krisis Pangan Dunia

Sumber: The Guardian
     Ukraina mengatakan pada rabu lalu, bahwa kesepakatan untuk melanjutkan ekspor bahan pangan yang diblokir oleh Rusia tampak menuai hasil sejak Turki menjadi tuan rumah dalam pembicaraan empat arah, meningkatnya harapan untuk mengakhiri Krisis yang telah mengekspos jutaan orang pada risiko kelaparan.
Sejak invansi Rusia ke Ukraina, negara - negara barat mulai menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang membuat Rusia mengancam balik dengan mengirimkan  kapal angkatan laut Rusia untuk memblokir akses kapal - kapal kargo di sebrang pantai Laut Hitam di Ukraina. Hal ini memicu krisis pangan. Harga biji - bijian, dan minyak  naik drastis, mengancam krisis kelaparan khusus nya di Afrika.


PBB menyimpulkan, bahwa blokade itu mengancam 181 juta orang pada krisis kelaparan, serta mendorong harga barang - barang global menjadi naik. Ukraina termasuk salah satu pengekspor bahan pangan, mulai dari Gandum, Jagung, dan minyak jenis bunga matahari terbesar di dunia. Sekitar 22 juta ton biji -bijian terjebak di negara yang sedang dilanda perang, ujar Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky . Para penjabat Ukraina mulai menyalahkan atas insiden blokade dari angkatan laut Rusia yang menyebabkan krisis pangan dunia karena penahanan ekspor.

    Mentri Pertahanan turki, Huluski Akar. Menegaskan, bahwa  Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB sekarang akan menandatangani kesepakatan minggu depan yang bertujuan untuk melanjutkan ekspor Gandum dari Ukraina. Jika kesepakatan terwujud, pihak nya akan mendirikan pusat di Instabul, turki untuk mengontrol pengiriman.
 Turki juga telah mempertahankan hubungan dekat nya dengan Moscow, Rusia dan Kyiv, Ukraina.

Sumber : Euronews, metro.co.uk




Post a Comment

أحدث أقدم